....SAMPURASUN BARAYA SADAYANA...
Kali ini team PARADOX SENI SUNDA akan menjelajahi saat ANGKLUNG BUHUN menjadi salah satu budaya yang harus kita
lestarikan, Penasaran? Simak
Sekilah Sejarah tentang Seni Sunda yang Menarik untuk dilihat... Hayu!
MELUNCUR........
Upacara
adat seren taun merupakan salah satu tradisi dalam masyarakat Sunda
Banten yang kental dengan nuansa magis dan sakral. Nuansa sakral ini
terbentuk oleh tahapan ritual yang khidmat dalam iringan suara instrumen
musik yang mengiringinya. Di antara instrumen musik pengiring prosesi
adat seren taun, terdapat alat musik bambu yang disebut angklung buhun.
Instrumen
ini dipercaya berasal dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Buhun
sendiri dalam bahasa Sunda berarti tua atau kuno. Nama ini
memanifestasikan sejarah panjang keterikatan masyarakat Baduy dengan
instrumen pusaka ini. Menurut sejarah, angklung buhun muncul hampir
bersamaan dengan terbentuknya masyarakat Baduy itu sendiri. Karena
itulah, kesenian ini dianggap memiliki makna penting dalam
mempertahankan eksistensi masyarakat Baduy.
Dari
segi bentuk, angklung buhun tidak memiliki perbedaan mencolok dari
angklung pada umumnya. Suaranya pun kurang lebih sama. Sedikit perbedaan
hanya pada pernak-pernik yang terdapat di sisi atas bingkai angklung
ini. Angklung buhun biasanya dilengkapi dengan batang padi yang diikat
secara berkelompok atau rumbai-rumbai dedaunan.
Berbeda
dari alat musik angklung pada umumnya, angklung buhun merupakan pusaka
masyarakat adat yang digunakan secara spesifik dalam ritual adat. Karena
itulah, saat ini cukup sulit menemukan kelompok kesenian atau sanggar
yang mementaskan angklung buhun. Kecuali dalam penyelenggaraan ritual
adat seperti seren taun, kesenian ini jarang sekali
Di
kampung nangerang kec cililin memilik kesenian angklung Buhun yang
berbeda dengan angklung Baduy kesenian. angklung Buhun di kecamatan
Cililin berbedanya dengan kepercayaan biasanya masyarakat di kampung
Nanggerang Kecamatan Cililin menggunakan ritual kesenian ini untuk
beberapa pertunjukan ataupun adat istiadat seperti kepercayaan yang
dicampuri umat muslim seperti Istisqo.
biasanya
pertama mereka mendatangi mata air yang menghadap ke kiblat dengan
membawa sesungguh atau yang sering kita sebut sesajen
setelah
itu angklung Buhun tersebut dimainkan dengan beberapa lagu kemudian
mereka melakukan salat Istisqo dan melakukan salat Istisqo dan setelah
selesai Ai mereka biasanya nya melakukan makan bersama
Penulis : Alif Irvansyah
NIM : 18123066
Sumber :
Sumber Bapak Unar pembina dan Yusuf personil angklung Buhun
Sumber :
Sumber Bapak Unar pembina dan Yusuf personil angklung Buhun
Nah Sekilas Tentang Seni Sunda Yang Menarik ini, Terima Kasih Telah Mampir Di Blog Kami,
Tunggu Update Selanjutnya ya BARAYA, Baca Terus Blog Blog Yang lainnya Karena Begitu Kaya Kesenian Dari Tanah Sunda Ini... Semoga Bermanfaat BARAYA SUNDA.😀
Tunggu Update Selanjutnya ya BARAYA, Baca Terus Blog Blog Yang lainnya Karena Begitu Kaya Kesenian Dari Tanah Sunda Ini... Semoga Bermanfaat BARAYA SUNDA.😀
Tidak ada komentar:
Posting Komentar