Rabu, 19 Juni 2019

KESENIAN TRADISIONAL GOONG RENTENG

....SAMPURASUN BARAYA SADAYANA...
        Kali ini team PARADOX SENI SUNDA akan menjelajahi saat GOONG RENTENG Mbah Bandong menjadi salah satu budaya yang harus kita lestarikan, Penasaran? Simak Sekilah Sejarah tentang Seni Sunda yang Menarik untuk dilihat... Hayu! MELUNCUR........


 


  Goong Renteng Mbah Bandong Situs Bumi Alit Kabuyutan Arjasari Banjaran
Gamelan ini telah hadir sejak jaman hindu. Sebagai bukti adalah adanya benda-benda pusaka di
wilayah lebak wangi yang di sinyalir merupakan hasil budaya hindu, kemudian dengan kedatangan agama islam maka bneda-benda pusaka tersebut (termasuk gamelan di fungsikan sebagai dakwah untuk menyebarkan agam islam) para mubaligh islam rupanya sengaja memasukan nafas agama islam kedalam kesenia dalam maksud untuk memupuk rasa cinta terhadap Allah SWT.
   Kesenian Goong Renteng Embah Bandong di fungsikan sebagai alat komunikasi permersatu
antara unsur dalam masyarakat baik pada gender, lapisan sosial atau antar golongan, itu terlihat dari acara
maulid Nabi semua kalangan masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara tersebut
Dalam perkembangannya kesenian tradisional ini mengalami perubahan sesuai denan nilai-nilai
yang berlaku dalam lingkungan masyarakat di sekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai alasan baik itu secara konseptual, fungsi, atau pementasannya. Kesenian goong renteng mbah bandong ini biasa dikatakan sebagai kesenian tradisi masyarakat yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. Pada awal munculnya kesenian ini masih terikat dengan aturan-aturan yang membatasi karena digunakan sebagi sarana ritual masyarakat setempat namun seiring dengan perkembangan jaman kesenian ini akhirnya berubah juga menjadi seni pertunjukkan.
Banyak cerita mitos yang berkembang dalam masyarakat dan nilai-nilai agama yang mempunyai
fungsi untuk mengatur sikap dan sistem nilai manusia serta mempertahankan tata tertib sosial dalam
lingkungan masyarakat yang belum banyak menggunakan prinsip ilmu pengetahuan.

Adat istadat yang masih dilakukan oleh masyarakat kecamatan arjasari sampai saat ini diantaranya adalah ngarumat pusaka,yang bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu setiap bulan mulud tanggal 12 robiul awal. Kebiasaan lain seperti biasanya masyarakat sunda pada umumnya, seperti syukuran 7 bulan usia kehamilan, upacara khitanan, pernikahan, dan upacara kematian. Kebiasaan tersebut merupakan perpaduan budaya masyarakat dulu. Paradigma itu tersirat pada kebiasaan yang masih dilakukan oleh masyarakat kecamatan arjasari diantaranya; 1). Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW 2). Ngarumat pusaka 3). Ziarah ke makam leluhur

Penulis : Puji Rahadi
Sumber :


 

Nah Sekilas Tentang Seni Sunda Yang Menarik ini, Terima Kasih Telah Mampir Di Blog Kami,
Tunggu Update Selanjutnya ya BARAYA, Baca Terus Blog Blog Yang lainnya Karena Begitu Kaya Kesenian Dari Tanah Sunda Ini... Semoga Bermanfaat BARAYA SUNDA.😀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar