Kali ini team PARADOX SENI SUNDA akan menjelajahi saat KESENIAN BELUK DI CIAPUS DESA BANJARAN menjadi salah satu budaya yang harus kita
lestarikan, Penasaran? Simak
Sekilah Sejarah tentang Seni Sunda yang Menarik untuk dilihat... Hayu!
MELUNCUR........
KESENIAN BELUK DI CIAPUS DESA BANJARAN
Seni Beluk pada awalnya lahir dari masyarakat peladang, atau huma
yang saling berkomunikasi untuk menyatakan ada di dalam saung yang
berjauhan, mereka saling celuk “panggil” atau ngagorowok “berteriak”
dan bersahutan. Sebagai gambaran bahwa berkembangnya seni Beluk
yakni setelah masuknya pengaruh lagu-lagu pupuh dari Mataram.
Gambaran tersebut dikemukakan Enip Sukanda (1983-1984:18) bahwa
Wiratanu I atau dikenal Dalem Cikundul merupakan leluhur Cianjur yang
berasal dari Talaga Majalengka anak dari Wangsagoparana salah seorang
tokoh penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Wiratanu I hidup di
lingkungan keraton menjadi mantu Sultan Sepuh Cirebon yang bersatu
dengan orang Mataram datang ke daerah Cimapog Cianjur 1677 akhir atau
awal tahun 1678 atas perintah Sultan Sepuh Cirebon. Kehidupan Wiratanu
I beserta rombongannya dihabiskan di lahan pertanian. Menjelang
istirahat atau selesai bekerja mereka menghibur diri sebagai
penghilang rasa takut karena masih banyak binatang buas, mereka
melakukan Beluk atau membaca wawacan dilagukan. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Koentjaraningrat (1987: 23), bahwa di dalam bahasa
Sunda terdapat kesusatraan yang kaya. Bentuk sastra Sunda yang tertua
adalah ceritera-ceritera pantun, sesudah zaman pantun dikenal zaman
wayang dan wawacan-wawacan sebagai pengaruh Mataram Islam,
setelah jatuhnya Pajajaran. Ceritera-ceritera wawacan dalam bahasa
Sunda banyak diambil dari ceritera-ceritera Islam. Dahulu wawacan itu
sering dinyanyikan, dan disebut Beluk. Karena itu, seni Beluk tumbuh
setelah masuknya tembang wawacan. Mereka memanfaatkan pupuh
sebagai sumber rumpaka sekaligus dijadikan sebagai sumber
kreativitas seni yang kemudian berkembang menjadi seni Beluk.
Kesenian Beluk dapat dikatakan salah satu kesenian buhun yang masih
ada di Desa Ciapus Kecamatan Banjaran.
Seni Beluk pada awalnya lahir dari masyarakat peladang, atau huma
yang saling berkomunikasi untuk menyatakan ada di dalam saung yang
berjauhan, mereka saling celuk “panggil” atau ngagorowok “berteriak”
dan bersahutan. Sebagai gambaran bahwa berkembangnya seni Beluk
yakni setelah masuknya pengaruh lagu-lagu pupuh dari Mataram.
Gambaran tersebut dikemukakan Enip Sukanda (1983-1984:18) bahwa
Wiratanu I atau dikenal Dalem Cikundul merupakan leluhur Cianjur yang
berasal dari Talaga Majalengka anak dari Wangsagoparana salah seorang
tokoh penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Wiratanu I hidup di
lingkungan keraton menjadi mantu Sultan Sepuh Cirebon yang bersatu
dengan orang Mataram datang ke daerah Cimapog Cianjur 1677 akhir atau
awal tahun 1678 atas perintah Sultan Sepuh Cirebon. Kehidupan Wiratanu
I beserta rombongannya dihabiskan di lahan pertanian. Menjelang
istirahat atau selesai bekerja mereka menghibur diri sebagai
penghilang rasa takut karena masih banyak binatang buas, mereka
melakukan Beluk atau membaca wawacan dilagukan. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Koentjaraningrat (1987: 23), bahwa di dalam bahasa
Sunda terdapat kesusatraan yang kaya. Bentuk sastra Sunda yang tertua
adalah ceritera-ceritera pantun, sesudah zaman pantun dikenal zaman
wayang dan wawacan-wawacan sebagai pengaruh Mataram Islam,
setelah jatuhnya Pajajaran. Ceritera-ceritera wawacan dalam bahasa
Sunda banyak diambil dari ceritera-ceritera Islam. Dahulu wawacan itu
sering dinyanyikan, dan disebut Beluk. Karena itu, seni Beluk tumbuh
setelah masuknya tembang wawacan. Mereka memanfaatkan pupuh
sebagai sumber rumpaka sekaligus dijadikan sebagai sumber
kreativitas seni yang kemudian berkembang menjadi seni Beluk.
Kesenian Beluk dapat dikatakan salah satu kesenian buhun yang masih
ada di Desa Ciapus Kecamatan Banjaran.
Pemulis : Puji Rahadi
Sumber : https://www.researchgate.net/publication/323786034_KESENIAN_BELUK_
DI_DESA_CIAPUS_KECAMATAN_BANJARAN_KABUPATEN_BANDUNG
Nah Sekilas Tentang Seni Sunda Yang Menarik ini, Terima Kasih Telah Mampir Di Blog Kami,
Tunggu Update Selanjutnya ya BARAYA, Baca Terus Blog Blog Yang lainnya Karena Begitu Kaya Kesenian Dari Tanah Sunda Ini... Semoga Bermanfaat BARAYA SUNDA.😀
Tunggu Update Selanjutnya ya BARAYA, Baca Terus Blog Blog Yang lainnya Karena Begitu Kaya Kesenian Dari Tanah Sunda Ini... Semoga Bermanfaat BARAYA SUNDA.😀
Tidak ada komentar:
Posting Komentar